Krisis ekonomi yang berlarut-larut di Eropa sejak 2010 dan di Amerika Serikat (AS) ,bahkan sejak 2008, sepertinya belum menemui titik akhir dan masih sulit dibaya.gkan penyelesaiannya di kedua wilayah itu
    Di Eropa, penyelesaian yang diajukan Uni  Eropa dan IMF sepertinya belum diterima oleh negara-negara Eropa yang mengalami krisis ekonomi parah seperti Yunani misalnya yang terjadi malah social resistance dalam bentuk rusuh masal menolak usulan pemotongan anggaran , pengurangan pegawai , hal ini terjadi pula di negara-negara Eropa lainnya misalnya Spanyol dan terakhir Inggris , sepertinya di antara warga Eropa , ini terjadi karena seluruh warga Eropa (Barat) sudah 60 tahun lebih “ dimanjakan“ aoleh konsep Negara Kesejahteraana yang berlaku di negara Eropa Barat sejak berakhirnya Perang Dunia Kedua dimana tidak peduli partai berideologi apapun yang memerintah mau itu partai berideologi kiri seperti PASOK di Yunani , partai berideologi kiri tengah seperti partai Sosialis di Prancis dan Spanyol ,partai Sosial Demokrat di Jerman ,partai  Buruh di Inggris ,Belanda dan negara Skandinavia atau partai berideologi kanan tengah seperti Partai Konservatif di Inggris bahkan partai kanan seperti RPR di Perancis atau Partai Kristen Demokrat di Jerman dan Belanda semuanya sama-sama menganut konsep negara kesejahteraan sejak akhir perang dunia kedua , pada mulanya konsep negara kesejahteraan ini dibiayai oleh kekuatan ekonomi industri dari negara-negara Eropa sendiri dan itu bisa dilihat dari kelahiran Uni Eropa yang awalnya hanya mengatur harga batubara yang sangat diperlukan bagi negara Eropa tapi kemudian Uni Eropa menjadi fungsinya meluas dan sejak awal abad ke-21ini  Uni Eropa menjadi super state bagi para anggotanya, karena mengatur seluruh aspek poleksosbud dan hukum bagi seluruh negara anggota Uni Eropa .
  Keadaan mulai berubah di Eropa setelah tahun 70-an ,Jepang jadi kekuatan ekonomi baru dunia dan menyusul RRC di awal abad ke-21ini, sehingga akhirnya kemampuan ekonomi negara Eropa merosot karena tidak mampu bersaing dengan kekuatan ekonomi baru dunia terutama RRC, sehingga untuk membiayai negara kesejahteraan yang mereka anut mereka terpaksa mengandalkan pada Surat Utang Negara dan Obligasi Negara dan  dari sinilah krisis di Eropa bermulai karena Surat Utang Negara dan Obligasi Negara adalah surat berharga yang tunduk pada dinamika global dan ketika AS mengalami krisis finansial di tahun 2008 maka krisis di AS ini menjadi contagius ke seluruh dunia termasuk kawasan Eropa sehingga banyak negara-negara di Eropa mengalami default dalam surat utang negara yang dimilikinya.

Posted from WordPress for Android